Selama dua hari berturut-turut CECT (Center for Entrepreneurship, Change and Third Sector) Universitas Trisakti bersama PT Astra Otoparts Tbk menggelar pelatihan kewirausahaan bagi pelajar SMKN 1 Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Kurang lebih 220 pelajar putra-putri hadir pada acara 23 – 24 April 2012 itu.
Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Bison Wahyudi MPd, SMKN 1 merupakan salah satu sekolah favorit yang dipandang baik dan berpotensi oleh masyarakat Cibinong. “Saya berharap pelajar dapat memperoleh manfaat dari materi yang disampaikan,” ujarnya, saat memberi sambutan pada pembukaan pelatihan.
Bagi Astra Otoparts, pelatihan ini merupakan rangkaian bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam rangka merayakan 55 tahun kelompok usaha Astra. Pada acara ini Hartoyo, eksekutif PT Indokarlo Perkasa, salah satu perusahaan dalam naungan PT Astra Otoparts Tbk menjelaskan, Astra menggelar empat jenis kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Masing-masing adalah kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan, kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
Di bidang lingkungan misalnya, kelompok usaha Astra akan menanam 55 ribu pohon, di bidang kesehatan akan melakukan donor darah dengan target 55 ribu kantong, di bidang pendidikan mengadakan pelatihan sebanyak 55 ribu jam dan di bidang ekonomi mengadakan pelatihan wirausaha.
Pada pelatihan kali ini, materi perencanaan bisnis disampaikan oleh praktisi koperasi Monika R Purwaningrum. Sebagai direktur pada salah satu koperasi beraset lebih dari Rp15 miliar, Monika kerap diminta pandangannya oleh para anggota koperasi yang sedang memulai usaha. Demikian pula pada pelatihan ini, Monika memaparkan strategi untuk menjadi wirausaha yang meliputi perencanaan, produksi, pengelolaan hingga pemasaran.
Di sesi motivasi, Project Manajer CECT Pudyardono Prajarto SH SE MM menyampaikan cara-cara menumbuhkan semangat pantang menyerah untuk menjadi wirausaha yang sukses. Menurutnya, tidak ada kata gagal bagi seorang wirausaha, yang ada adalah pembelajaran untuk mencapai keberhasilan yang lebih baik. Beberapa film kisah perjuangan dan kesuksesan para wirausaha juga ditampilkan pada pelatihan ini untuk membangkitkan motivasi.
Beragam pertanyaan muncul dari para peserta pelatihan. Fahmi misalnya menanyakan, mengapa orang yang pandai mengatur strategi dan manajemen bisa saja mengalami kegagalan dalam menjalankan bisnisnya. Menurut Pudyardono, selain pengetahuan bisnis, wirausaha sebaiknya memilih bisnis yang sesuai dengan minatnya, sehingga ketika mengalami kegagalan di awal usahanya, tetap mempunyai semangat tinggi dan komitmen kuat untuk maju. (D Sandi M, Monika, Astan J Tamburaka)
Bergabunglah dengan kami @